Jangan Menikah Hanya Karena Ingin, Tapi Menikah lah Karena Siap! Fakta No 4 Sangat Penting!

Photo by Tom Pumford on Unsplash
Ditulis Oleh Eko Presetiyo

Menikah? Ngomong-ngomong soal menikah. Menurut kalian nikah itu Ribet ngga sih? Tapi saya disini akan mengulas cerita dari pembicaraan dan pertanyaan banyak orang tentang menikah dan apa saja yang musti kita persiapkan matang untuk menikah. Dan pasti ada pikiran setelah membaca artikel ini ketika saya memilih untuk tidak ingin menikah dalam waktu dekat ini.

Yuk  langsung saja ikuti saja artikel berikut, Mudah-mudahan menjadi inspirasi kita kedepan.

1.      Marriage not about sex

Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Saya mendapatkan banyak pertanyaan ketika usia saya menginjak 20 tahun. Begitu banyak pertanyaan “Kapan Nikah?” ketika kumpul keluarga. Atau “kapan nyusul?” ketika datang ke pernikahan teman atau saudara.

Biasanya banyak orang menjawab “Kalau ga sabtu ya minggu.” Padahal jangankan memikirkan menikah, pasangannya saja belum ada dan ketika ada pun pengen cepet ke pelaminan.

“Halah, ga punya pacar? Bohong. Jaman sekarang tidak punya pacar.” Itu inti kalimat orang-orang bila saya mengeles bilang tidak ada pasangan jika di tanya “kapan menikah?”

Hey dude, tanpa menikah saya bisa tidur dengan siapapun. Bila tak ingat dosa. Hehe. Itulah yang saya ingin katakana. Namun tidak keluar dari mulut saya. Hanya cengengesan yang saya tunjukan.

2.      Menikah bukan hanya tentang nekat.

Img via pexels.com

Itu yang saya fikirkan ketika melihat orang tua saya. Ya, saya hanya menjadikan orang tua saya sebagai panutan dalam mencari pasangan. Kalau kata anak muda jaman sekarang #RelationshipGoals.

Orang tua saya menikah sudah hampir seperempat abad.

Dahulu orang tua saya menikah nekat. Kenapa saya bilang nekat? Ayah saya melamar ibu saya dalam keadaan tidak punya pekerjaan. Iya, saya lahir dari seorang ayah pengangguran. Tetapi Ayah saya hebat. Dia mencari pekerjaan wiraswasta. Mulai dari kuli bangunan dari satu bangunan ke bangunan yang lainnya hingga menjadi pedagang.

Ayah saya nekat meminang Ibu saya yang sangat dia cintai tanpa punya pekerjaan tetap hanya karena tidak ingin melihat Ibu saya menikah dengan orang lain.

Iya, Ayah saya sangat mencintai Ibu saya. Nekat itu perlu tapi bertanggung jawab yang sangat di butuhkan bukan janji-janji palsu saja. Dan ini yang belum saya temui dari laki-laki maupun perempuan sekarang.

3.      Menikah bukan hanya kamu sangat mencintai dia

Img via Pixabay.com

Tidak, kamu tidak perlu menikah hanya karena kamu mencintai dia dan tidak bisa hidup tanpa dia. Menikah itu kamu harus terbiasa hidup bersama dia. Bayangkan, bangun tidur yang biasanya liat guling sekarang liat dia (pasanganmu). Mandi, sarapan, berangkat kerja, pulang kerja hingga ingin tidur pun yang kamu lihat muka dia (pasanganmu). Apakah kamu tidak bosan?

4.      Menikah tidak hanya keinginan kamu dan pasangamu

Img via Pixabay.com


Tetapi menikah adalah menyatukan keinginan dua keluarga amat sangat besar. Apa kamu sudah mampu? Lalu mengetahui dan masuk kedalam permasalahan keluarga besar pasanganmu. Masalah dalam keluargamu sendiri saja sudah malas. Ditambah dengan permasalahan dari keluarga pasanganmu.

5.      Menikah Tidak hanya ijab Kabul Saja

Img via Pixabay.com

Menikah ada resepsi yang mahalnya sangat teramat sangat. Okelah hanya ijab Kabul. Masa iya, Pernikahanmu yang semoga saja menjadi yang pertama dan terakhir tidak mau di pamerkan ke mantan pacarmu yang paling menyakiti? Ingat biaya resepsi sama aja kamu DP rumah.

Ah menyangkut rumah, apa sehabis menikah ingin tinggal menumpang dirumah mertua? Pastinya tidak kan. Pastinya, kamu harus berpikir keras. Sebelum menikah harus punya harus punya tempat tinggal sesudah menikah.

6.      Menikah bukan hanya Pasanganmu menghidupi kamu saja

Img via Pixabay.com

Apakah pasanganmu punya tabungan  buat anak-anakmu kelak? Jangan berfikiran rezeki mah datang kapan saja kalau tidak dicari tidak akan pernah datang. Apa kalian tahu, biaya hidup semakin lama semakin mahal berbanding terbalik dengan sangat susahnya mencari pekerjaan? Setidaknya kalian punya tabungan buat anak kalian sampai SD. Baru memikirkan tabungan untuk anak kalian lulus hingga kuliah. Of course biaya kuliah pun semakin mahal.


Jadi inti dari permasalahan ini. jangan menikah hanya karena ingin, Tapi menikahlah karena siap.

Ditulis oleh Eko Prasetiyo

Related Posts

Comments