![]() |
Ditulis Oleh Eko Presetiyo |
Menikah? Ngomong-ngomong soal menikah. Menurut kalian nikah itu Ribet ngga sih? Tapi saya disini akan mengulas cerita dari pembicaraan dan pertanyaan banyak orang tentang menikah dan apa saja yang musti kita persiapkan matang untuk menikah. Dan pasti ada pikiran setelah membaca artikel ini ketika saya memilih untuk tidak ingin menikah dalam waktu dekat ini.
Yuk langsung saja
ikuti saja artikel berikut, Mudah-mudahan menjadi inspirasi kita kedepan.
1.
Marriage
not about sex
![]() |
Photo by Toa Heftiba on Unsplash |
Saya mendapatkan banyak
pertanyaan ketika usia saya menginjak 20 tahun. Begitu banyak pertanyaan “Kapan Nikah?” ketika kumpul keluarga. Atau “kapan nyusul?” ketika datang ke
pernikahan teman atau saudara.
Biasanya banyak orang
menjawab “Kalau ga sabtu ya minggu.” Padahal jangankan memikirkan menikah,
pasangannya saja belum ada dan ketika ada pun pengen cepet ke pelaminan.
“Halah, ga punya pacar?
Bohong. Jaman sekarang tidak punya pacar.” Itu inti kalimat orang-orang bila
saya mengeles bilang tidak ada pasangan jika di tanya “kapan menikah?”
Hey dude, tanpa menikah
saya bisa tidur dengan siapapun. Bila tak ingat dosa. Hehe. Itulah yang saya
ingin katakana. Namun tidak keluar dari mulut saya. Hanya cengengesan yang saya
tunjukan.
Baca juga : 7 Tips jitu menjawab pertanyaan "kapan Nikah?".
2.
Menikah
bukan hanya tentang nekat.
![]() |
Img via pexels.com |
Itu yang saya fikirkan
ketika melihat orang tua saya. Ya, saya hanya menjadikan orang tua saya sebagai
panutan dalam mencari pasangan. Kalau kata anak muda jaman sekarang
#RelationshipGoals.
Orang tua saya menikah
sudah hampir seperempat abad.
Dahulu orang tua saya
menikah nekat. Kenapa saya bilang nekat? Ayah saya melamar ibu saya dalam
keadaan tidak punya pekerjaan. Iya, saya lahir dari seorang ayah pengangguran.
Tetapi Ayah saya hebat. Dia mencari pekerjaan wiraswasta. Mulai dari kuli
bangunan dari satu bangunan ke bangunan yang lainnya hingga menjadi pedagang.
Ayah saya nekat meminang
Ibu saya yang sangat dia cintai tanpa punya pekerjaan tetap hanya karena tidak
ingin melihat Ibu saya menikah dengan orang lain.
Iya, Ayah saya sangat
mencintai Ibu saya. Nekat itu perlu tapi bertanggung jawab yang sangat di
butuhkan bukan janji-janji palsu saja. Dan ini yang belum saya temui dari
laki-laki maupun perempuan sekarang.
3.
Menikah
bukan hanya kamu sangat mencintai dia
![]() |
Img via Pixabay.com |
Tidak, kamu tidak perlu
menikah hanya karena kamu mencintai dia dan tidak bisa hidup tanpa dia. Menikah
itu kamu harus terbiasa hidup bersama dia. Bayangkan, bangun tidur yang
biasanya liat guling sekarang liat dia (pasanganmu). Mandi, sarapan, berangkat
kerja, pulang kerja hingga ingin tidur pun yang kamu lihat muka dia
(pasanganmu). Apakah kamu tidak bosan?
4.
Menikah
tidak hanya keinginan kamu dan pasangamu
![]() |
Img via Pixabay.com |
Tetapi menikah adalah
menyatukan keinginan dua keluarga amat sangat besar. Apa kamu sudah mampu? Lalu
mengetahui dan masuk kedalam permasalahan keluarga besar pasanganmu. Masalah
dalam keluargamu sendiri saja sudah malas. Ditambah dengan permasalahan dari
keluarga pasanganmu.
5.
Menikah
Tidak hanya ijab Kabul Saja
![]() |
Img via Pixabay.com |
Menikah ada resepsi yang
mahalnya sangat teramat sangat. Okelah hanya ijab Kabul. Masa iya, Pernikahanmu
yang semoga saja menjadi yang pertama dan terakhir tidak mau di pamerkan ke
mantan pacarmu yang paling menyakiti? Ingat biaya resepsi sama aja kamu DP
rumah.
Ah menyangkut rumah, apa
sehabis menikah ingin tinggal menumpang dirumah mertua? Pastinya tidak kan.
Pastinya, kamu harus berpikir keras. Sebelum menikah harus punya harus punya
tempat tinggal sesudah menikah.
6.
Menikah
bukan hanya Pasanganmu menghidupi kamu saja
![]() |
Img via Pixabay.com |
Apakah pasanganmu punya
tabungan buat anak-anakmu kelak? Jangan berfikiran rezeki mah datang
kapan saja kalau tidak dicari tidak akan pernah datang. Apa kalian tahu, biaya
hidup semakin lama semakin mahal berbanding terbalik dengan sangat susahnya mencari
pekerjaan? Setidaknya kalian punya tabungan buat anak kalian sampai SD. Baru
memikirkan tabungan untuk anak kalian lulus hingga kuliah. Of course biaya
kuliah pun semakin mahal.
Jadi inti dari permasalahan
ini. jangan menikah hanya karena ingin, Tapi menikahlah karena siap.
Comments
Post a Comment